Tersesat di Gunung? Jangan lupa "STOP" - Raison D'être

Tersesat di Gunung? Jangan lupa "STOP"

Mungkin sobat-sobat pendaki sudah banyak mengetahui resiko-resiko yang mungkin terjadi ketika mendaki gunung. Salah satunya adalah tersesat di gunung, khusus buat pendaki yang kurangnya pengetahuan terkait navigasi darat. Namun kali ini akan dibahas terkait apa yang harus kita lakukan ketika tersesat.

Umumnya seseorang akan panik ketika tersesat, padahal sebenarnya sobat tidak bolek panik. Karena apa? Karena kepanikan terkadang dapat membuat sibat tidak berpikir secara sehat dan jikalau kita tidak berpikir sehat malah akan membuat keadaan menjadi lebih berbahaya. Terus apa langkah yang mesti dilakukan apabila tersesat? Yang perlu sobat pendaki pegang adalah kata "STOP". Kalau dilihat dan diartikan memang itu merupakan bahasa Inggris yang berarti "berhenti". Tetapi tidak hanya berarti "berhenti" saja, "STOP" juga mempunyai penjabaran lain yang lebih luas. Beberapa orang ada yang menyebutnya konsep STOP, metode STOP, dan lain-lain. Entah apa saja penyebutannya, yang terpenting selalu ingat kata "STOP"  ketika tersesat.

Disini "STOP" selain berhenti juga merupakan kepanjangan dari Stop, Think, Observe, dan Plan.


STOP

"S" kepanjangan dari "stop" atau berarti berhenti dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini, ini merupakan langkah awal yang perlu dilakukan ketika tersesat. Ketika sobat mulai merasa ada keanehan atau kejanggalan, semisal ketika tengah menuruni gunung namun jalur yang dilalui tidak seperti jalur ketika mendaki. Ataupun juga ketika sedang mendaki, namun sobat merasa sangat jauh menuju ke tempat tujuan dan merasa bahwa telah tersesat.

Ketika berhenti, sambil sobat menenangkan pikiran sejenak dan jangan panik ketika merasa bahwa benar-benar telah tersesat. Jika pikiran sobat sudah tenang, berpikirlah menggunakan akal sehat perlahan-perlahan untuk memikirkan bagaimana cara mengatasi hal ini.

THINK


"T" kepanjangan dari "think" yang berarti berpikir dalam bahasa Indonesia. Setelah sebelumnya langkah awal yang sobat lakukan adalah berhenti, sekarang coba lah untuk berpikir dengan tenang menggunakan akal sehat kalian untuk memikirkan solusinya. Berpikirlah dengan baik, ingat-ingatlah dan juga diskusikan bersama, apakah jalur yang dilewati telah benar. Atau mungkin sempat melewati percabangan yang sehingga membuat sobat menuju kearah yang tidak seharusnya. Setelah memikirkan dengan baik, kemudian lakukan langkah selanjutnya.

OBSERVE


"O" kepanjangan dari "observe" yang berarti observasi/mengamati dalam bahasa Indonesia. Setelah berpikir dengan tenang, mulailah untuk mengobservasi atau mengamati keadaan-keadaan di sekeliling. Keliling dan amatilah keadaan atau tanda-tanda alam disekitar terutama pada jalur yang telah dilalui, cobalah untuk menyusuri lagi jalur telah dilalui.

PLAN


"P" kepanjangan dari "plan
" yang berarti merencanakan dalam bahasa Indonesia. Ini merupakan langkah terakhir setelah melakukan langkah-langkah sebelumnya. Mulailah merencanakan apa yang akan dilakukan setelah benar-benar memahami kondisi dan keadaan-keadaan disekitar. 

Perhatikan juga kondisi fisik sobat-sobat sekalian dan juga logistik yang ada. Jika hari sudah menjelang gelap, lebih baik langsung mendirikan tenda untuk beristirahat dan juga untuk mempersiapkan fisik di keesokan harinya. Sobat bisa juga sambil membahas dengan yang lainnya rencana untuk besok.

Itulah metode atau konsep atau apalah sobat bisa menyebutnya yang jelas selalu ingat "STOP" ketika tersesat. Dalam hal ini, sobat harus telah membekali pengetahuan tentang survival. Karena nantinya apabila berada dalam kondisi ini, sobat benar-benar dituntut harus bisa bertahan hidup. Sudah banyak cerita-cerita para survivor yang berhasil selamat dan banyak juga dari survivor yang tidak dapat bertahan hidup.

Salam lestari!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Campuranz Blogger Templates